Zat aditif makanan atau lebih dikenal
dengan bahan tambahan makanan (BTM), mungkin tidak begitu familiar di
telingan masyarakat, tapi jenis-jenis dari bahan tambahan pangan pasti
sudah banyak digunakakn oleh masyarakat sehari-hari. Zat aditif atau BTM
merupakan semua jenis zat yang ditambahkan dalam makanan maupun minuman
yang kita konsumsi sehari-hari. Zat aditif yang ada di pasarana
memiliki banyak macam, beberapa jenis dari zat aditif diantaranya
pewarna, pengawet, pemanis, penyedap, pengental, pengemulsi, serta masuh
banyak yang lain. Penambahan zat aditif ini bertujuan untuk memperbaiki
warna, citarasa, penampakan, tekstur, flavor, serta memperpanjang daya
simpan dari suatu makanan.
Penggunaan zat aditif sendiri sudah
berlangsung sejak lama di masyarakat, baik yang sintetis maupun alami.
Dan saat ini hampir semua orang sangat bergantung pada penggunaan zat
aditif ini dalam kehidupannya. Dalam industri makanan dan minuman, zat
aditif ini merupakan faktor kunci untuk menghasilkan produk yang baik
dan disenangi konsumen. Sedangkan penggunaannya untuk keperluan rumah
tangga bertujuan untuk meningkatkan citaras dari suatu makanan.
Zat aditif sendiri terdiri dari dua
jenis, yaitu zat aditif alami dan sintetis. Zat aditif alami merupakan
zat aditif yang berasal dari tanaman, hewan, dan produk turunannya yang
tidak mengalami proses pengolahan industri dan tidak ditambahkan
bahan-bahan kimia. Sedangkan zat aditif sintetis merupakan zat aditif
yang diproduksi oleh industri modern dengan menggunakan berbagai
campuran bahan-bahan kimia. Kedua jenis zat aditif ini memiliki
keunggulan dan kekurangan masing-masing dan memiliki peminat
sendiri-sendiri.
Peningkatan permintaan zat aditif di
masyarakat menjadi peluang para produsen untuk memproduksi zat aditif
dengan berbagai macam dan jenisnya yang sangat banyak. Dan penggunaan
zat aditif sintetis ini semakin hari semakin meningkat penggunaannya
oleh industri makanan dan minuman serta rumah tangga. Banyak masyarakat
yang lebih memilih menggunakan zat aditif sintetis ini karena alasan
kepraktisan dan hasil yang didapatkan bisa maksimal. Namun, penggunaan
zat aditif sintetis dalam makanan dan minuman dibatasi oleh aturan
pemerintah dalam UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Pembatasan ini
bertujuan untuk membatasi penggunaan zat aditif sintetis yang berlebihan
dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, karena bagaimanapun zat
aditif sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia yang asing bagi tubuh.
Akumulasi bahan-bahan kimia ini dalam waktu lama pasti akan memberikan
efek negatif bagi tubuh, hal inilah yang menjadi alasan terkait
pembatasan penggunaan zat aditif sintetis.
Sedangkan untuk zat aditif alami
merupakan semua jenis zat tambahan makanan yang berasal dari alam tanpa
menggunakan pengolahan dan bahan tambahan kimiawi. Pada awal penggunaan
zat aditif, jenis alami inilah yang banyak digunakan, tetapi seiring
berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan akan zat aditif, banyak
orang beralih dari zat aditif alami ke zat aditif sintetis. Alasan
kepraktisan dan hasil yang lebih baik menjadi alasan utama masyarakat
meniggalkan zat aditif alami ini. Namun, meskipun demikian ada beberapa
masyarakat yang masih setia menggunakan zat aditif alami ini, dengan
alasan keamanan dan tanpa efek samping, membuat masyarakat tetap setia.
Zat aditif alami memiliki kelebihan tidak menimbulkan efek samping
berbahaya bagi tubuh, karena berasal dari bahan alami dan tidak
ditambahkan bahan-bahan kimia. Namun, kelemahan dari zat aditif alami
ini adalah kepraktisan dan hasil yang dihasilkan tidak sebaik zat aditif
sintetis.
Pemilihan penggunaan zat aditif
sintetis maupun alami memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Dan yang perlu diperhatikan ketika anda memilih penggunaan zat aditif
sintetis adalah batasi penggunaannya, jangan terlalu banyak
mengkonsumsinya dan jangan terlalu sering. Karena sekali lagi zat aditif
sintetis terbuat dari bahan-bahan yang asing bagi tubuh, sehingga
akumulasinya dalam tubuh dapat menimbulkan reaksi tertentu pada tubuh.
Lebih bijak dan selektif dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi
adalah cara cerdas untuk menjaga tubuh kita
Sumber : fauzibkogger.blogspot.com
Sumber : fauzibkogger.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar