Fauzi Templates




Jam Islam

Jumat, 05 April 2013

LISTRIK


 

Listrik merupakan salah satu bentuk tenaga yang tak dapat dilihat, walaupun pengaruhnya bisa berbentuk panas, magnit dan reaksi kimia. Pengaruh tersebut dipakai oleh alat-alat listrik kita sehari-hari untuk memberi kita sesuatu seperti cahaya, panas, gerak, batterei dan lain sebagainya.

Istilah dasar listrik seperti Tegangan, Arus, dan Tahanan dipakai untuk menggambarkan aspek-aspek listrik yang berbeda seperti kekuatan listrik (tekanan), gerak listrik dan lawan dari gerak. Sebelum menjelaskan lebih jauh lagi istilah dasar, perlu untuk mengenal struktur ‘Rangkaian Dasar’ dan melihat ‘Teori Atom Listrik’.

Teori Atom Listrik

Para ahli berpikir bahwa listrik diproduksi oleh partikel yang sangat kecil sekali yang bermuatan listrik, disebut elektron dan proton. Partikel-partikel tersebut sangat kecil untuk dilihat, tetapi ada disetiap benda. Proton ditemukan di pusat kumpulan atom didalam inti. Elektron mengelilingi inti. inti juga berisi neutron yang tidak mempunyai muatan listrik.
Gambar 2. 1. Struktur Atom
Gabungan proton, elektron, dan neutron membentuk atom dasar. Semua benda yang kita ketahui menggunakan bermacam-macam atom dasar seperti bangunan yang tersusun untuk membentuk karakteristiknya sendiri-sendiri.

Inti (Nucleus)
Nucleus terdiri dari kumpulan atom yang sangat banyak. Proton dan neutron terkandung dalam nucleus. Electron mengelilingi sekitar nucleus.
1.   Proton
Atom sendiri dapat dibagi dalam partikel yang disebut proton, elektron, dan neutron. Sebuah proton diasumsikan sebagai sebuah pertikel kecil yang bermuatan listrik positif. Proton merupakan bagian tengah, pusat, nucleus dari atom. Sejumlah proton didalam sebuah atom berbeda dari unsur yang satu dengan unsur lainnya.

2.   Elektron
Sebuah elektron merupakan sebuah partikel kecil yang mempunyai muatan listrik negative. Elektron lebih berat daripada proton tetapi pengaruh listriknya benar-benar seimbang atau sama rata daripada proton.
Elektron memutari orbitnya disekitar nucleus dan mungkin dalam situasi tertentu bergerak dari satu atom menuju atom lainnya.

3.   Neutron
Neutron adalah sebuah partikel didalam atom nucleus yang tidak mempunyai muatan listrik.
Pernah dikira susunannya menempel pada sebuah proton, tetapi saat ini neutron dianggap sebagai partikel yang terpisah. Neutron dan proton dipercaya sebagai dasar bangunan batu yang semuanya tersusun dari inti atom.
Teori Aliran Arus Elektron
Apabila kekuatan listrik (Voltase) diterapkan pada sebuah konduktor, elektron dari tiap-tiap atom menekan keluar dari orbitnya dan menjadi “elektron bebas” yang mampu berpindah ke atom yang lain
 




Gambar 2.2. Perpindahan elektron dari atom ke atom lain
didalam konduktor
Perpindahan elektron disebut “Aliran Elektron”.
Elektron bergerak dari terminal negatif menuju terminal positif dalam sumber listrik pada rangkaian listrik.

Istilah Listrik

Arus Listrik / Perpindahan Arus


Gambar 2.3 Aliran Arus

                Apabila anda menyambung sebuah batterei dan lampu dengan menggunakan kabel tembaga seperti yang digambarkan diatas, lampu tersebut akan menyala. Hal ini disebabkan karena perpindahan (aliran) listrik dari terminal baterai, didalam kabel tembaga, lampu dan kembali lagi menuju batterei melalui terminal tembaga.
Ampere (amps)

        Merupakan satuan pengukuran dari aliran arus listrik; sama dengan kata amp, huruf “I”, dan “A” juga dipakai untuk menunjukkan aliran arus.


Besaran
Simbol
Satuan pengukuran

Simbol
Arus
I
Ampere (amp)
A

Tegangan  /

Kekuatan Listrik (tekanan)
Gambar 2.4 Tegangan – Tekanan Listrik

             Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan batterei dan kabel, arus akan mengalir dari batterei menuju lampu dan lampu tersebut akan menyala.
                Hal ini terjadi karena adanya kelebihan muatan negatif pada terminal negatif (-) dan berkurangnya muatan negatif pada terminal positif (+). Ketidakseimbangan muatan listrik tersebut menyebabkan tekanan listrik. Tekanan listrik menyebabkan aliran arus pada rangkaian tersebut.
             Apabila terjadi ketidakseimbangan muatan listrik, pelepasan menyebabkan tekanan, beban, atau kekuatan listrik antara muatan positif dan negatif yang mencoba untuk menyeimbangkan kembali. Sebab kekuatan listrik potensial untuk melakukan pekerjaan tersebut.

             Perbedaan antara muatan listrik dinamakan ‘perbedaan potensial’ atau PD. Satuan pengukurannya yaitu volt dengan simbol V. Tekanan elektromotif juga dipakai dengan simbol E atau EMF.

Besaran
Simbol
Satuan Pengukuran
Simbol




Perbedaan potensial
PD
Volt
E atau V
Tekanan Elektromotif
EMF



Tahanan


        Perlawanan dari aliran listrik

Gambar 2.5 Filamen lampu bolam memberikan perlawanan aliran arus.

             Dalam sebuah rangkaian listrik, komponen seperti lampu bolam, akan membatasi aliran arus. Seluruh komponen dan rangkaian listrik mempunyai tahanan yang akan menyebabkan perlawanan aliran arus.

             Bagian tahanan dari tiap-tiap rangkaian dipakai untuk mengubah energi listrik menjadi bentuk lain.
Contoh:             Bola Lampu                 -                   Cahaya
                            Coil                                 -                   Magnit
                            Elemen                          -                   Panas
Ohm
Satuan pengukuran ini dipakai untuk tahanan aliran arus. Juga diwakili dengan huruf “R” atau simbol W.

Besaran
Simbol
Satuan Pengukuran
Simbol




Tahanan
R
Ohm
W

 

 

BATERAI (POWER SUPLY)

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
  1. batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
  2. seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
  3. pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).

Bagaimana Baterai Sel Kering Dapat Menghasilkan Listrik?

             Dalam baterai sel kering kelebihan elektron dilepaskan oleh elektroda negatif (katoda) dan mengalir lewat sebuah kawat ke elektroda positif (anoda). Arus yang kita sebut listrik tercipta karena mengalirnya elektron itu. Aliran ini baru berhenti setelah kawat terputus atau elektroda telah lemah dan tidak mempunyai elektron lagi yang dapat dilepaskan.
Gambar 2.6 bagian baterai
baterai sel kering mempunyai dua elektroda, positif dan negatif. Keduanya dipisahkan oleh pasta kimia yg disebut elektrolit. Biasanya elektroda positif berupa batang karbon, dan elektroda negatif berupa pelat seng. Jika kedua elektroda itu dihubungkan dengan kawat, zarah kecil yg disebut elektron akan bergerak dari arah elektroda negatif ke positif lewat kawat ini. Aliran elektron itulah listrik.



Rangkaian Seri Dan Pararel
Rangkaian seri
Adalah rangkaian komponen yang disusun secara berurutan/seri. Dalam rangkaian ini sifat tegangan listrik akan dijumlahkan sesuai jumlah baterai yang tersusun. Sedangkan untuk kuat arus tidak dijumlahkan/sama.

Gambar 2.7 rangkaian seri

Gambar 2.8 simbol rangkaian seri













Rangkaian pararel
Adalah suatu rangkaian baterai yang disusun secara bercabang dari satu sunber. Dalam rangkaian ini arus listrik akan dijumlahkan sesuai jumlah baterai. Sedangkan untuk tegangan tidak dijumlahkan/sama.



Gambar 2.9 rangkaian pararel


Gambar 2.10 simbol rangkaian pararel






Alat Ukur

Voltmeter
         Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan (tekanan listrik) antara dua titik dalam sirkuit listrik.
             Voltmeter bisa digunakan untuk mengukur tingkat tegangan yang ada dalam batterei. Voltmeter juga digunakan untuk mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit.

Gambar 2.11. Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit
yaitu positif ke positif, negatif ke negatif.












Skala Voltmeter

Voltmeter digunakan untuk test otomotif yang mempunyai skala yang menunjukkan lebih dari satu tingkat tegangan.


Gambar 2.12. Sambungan Voltmeter
Mengukur Tegangan

Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan mencegah rusaknya meter tersebut. Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-) batterei.

Tempatkan skala yang sesuai:
                (Skala 0 – 20)           (Skala 0 – 50)
                Sistem 12 Volt          Sistem 24 Volt







Ammeter
             Ammeter digunakan untuk mengukur aliran arus dalam sirkuit listrik.
Ammeter dihubungkan seri dengan sirkuit. Putuskan sirkuit, kemudian sambung kembali dengan Ammeter.

Penggunaan Ammeter
             Sirkuit yang akan ditest diatur dalam keadaan “OFF” (putuskan sirkuit dengan batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya).

             Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi.
Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah) pada pada input +supply (sisi baterai) dan jarum penduga negatif - (hitam) pada sambungan input komponen.
Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum meter.

             Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan yang lebih akurat.

Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan pembagian skala.


Ohmmeter
             Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohmmeter juga dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka.
Perubahan skala tidaklah linier.

Catatan :
Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang ditunjukkan oleh saklar putar)
Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000 kali.
Gambar 2.13 Ohmmeter

Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes sebuah komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber power supply harus diputus.

Ohmmeter mempunyai skala range yang menunjukkan lebih dari satu range nilai tahanan. Untuk menghitung resistansi, pembacaan pada skala dikalikan dengan nilai saklar putar yang dipilih.


0 komentar:

Posting Komentar